SIMALUNGUN - Miris...!!! Sardina boru Malau, seorang ibu rumah tangga berusia 31 tahun, dalam keadaan hamil menjelang proses persalinan anak ke duanya, dikabarkan meninggal dunia.
Informasi dihimpun, pihak keluarga tak menyangka dan tidak terima kejadian itu dialami Sardina boru Malau warga Huta I, Habatu, Nagori Bandar Pulo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (05/02/2022) sekira pukul 06.30 WIB.
Pasalnya, sebelumnya Sardina boru Malau mengeluh dan merasakan sakit, diperkirakan tiba saatnya bersalin. Lalu, Ia dibawa ke RSUD Perdagangan jalan Radjamin Purba, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
"Dari desanya, menumpang angkutan umum ke RSUD Perdagangan, karena mengeluh sakit pada bagian perutnya, menandakan bersalin dan melakukan operasi Caesar, " sebut J Sinaga saat mendampingi pihak keluarga pasien di RSUD Perdagangan.
Namun, hari Sabtu pagi itu saat Sardina boru Malau tiba di RSUD Perdagangan, didapati tak ada satupun petugas medis yang merespon keluhan pasiennya. Bahkan, Sardina menahan sakit hingga satu setengah jam menunggu dan oknum petugasnya menyampaikan, bahwa pasien harus dirujuk.
"Oknum petugas medis dan perawat yang bertugas tidak melakukan apapun terhadap pasien. Tiba-tiba didatangi petugas medis dan menyebut, pasien dirujuk ke RS Karya Husada Perdagangan, " ungkapnya.
Lebih lanjut, rasa kecewa dan marah tidak terbendung lagi, tetapi demi melihat kondisi Sardina, maka pihak keluarga akhirnya memboyongnya ke Rumah Sakit Swasta Karya Husada, Jalan Merdeka, Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
"Tidak ingin berlama-lama menyaksikan keadaan si pasien, maka pihak keluargapun memboyong Sardina menuju ke RS Karya Husada, " ucap Sinaga.
Kemudian, dengan menumpang mobil Ambulance milik RSUD Perdagangan, Sardina dirujuk dan diboyong ke RS Karya Husada. Namun, Sardina dan pihak keluarga harus rela menunggu, sebab pihak RS Karya Husada memberlakukan Prokes Covid-19 ketat dan diwajibkan Rapid Test bagi Sardina.
"Mau tidak mau peraturan itu dipatuhi, setelah lebih dari satu setengah jam hasil Rapid Test terhadap Sardina ternyata hasilnya reaktif dan pihak RS Karya Husada kembali menyatakan pasien harus dirujuk ke RS lain, " terangnya.
Akhirnya, lanjut J Sinaga mengatakan, pihak keluarga memutuskan Sardina menjalani persalinan Sardina di RSUD Perdagangan dan menumpang mobil Ambulance. Namun, takdir berkata lain, Sardina meninggal dunia saat dalam perjalanan itu.
"Setelah Rafid Testnya dinyatakan reaktif, pihak RS Karya Husada merujuk perawatan pasien ke RS lainnya. Tetapi si pasien mengembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan ke RSUD Perdagangan, " tuturnya.
Sementara, dalam percakapan selular, Sekretaris Nagori (Desa ; red) Anwar kepada jurnalis indonesiasatu.co.id media grup membenarkan, warganya seorang ibu rumah tangga bernama Sardina boru Malau meninggal dunia.
"Benar, ada warga yang meninggal dunia di Huta I dan saat akan bersalin dibawa ke rumah sakit, hari Sabtu pagi pukul 05.00 Wib, " pungkas Anwar singkat.
Tersiar kabar, pihak keluarga disebut-sebut merasakan kekesalan dan kemarahannya setelah meninggalnya Sardina boru Malau akibat tidak mendapat perawatan medis. Bahkan, pegawai yang ada saat bertugas di RSUD Perdagangan terkesan menelantarkan pasien.
Sementara, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan dr. Lidya Rayawati Saragih, M.Kes., hingga rilis berita dipublikasi, belum berhasil dimintai tanggapan dan penjelasan terinci tentang penyampaian konfirmasi, adanya perlakuan pihaknya terhadap pasien, hingga meninggal dunia.